Siapa yang tak kenal kurma? Buah bernama latin Phoenix dactylifera ini diperkirakan berasal dari Iran dan telah dibudidayakan sejak 4000 – 6000 SM. Kurma tergolong tanaman penting di jazirah Arab dan agama Islam. Kurma bahkan disebutkan sebanyak 50 kali di dalam Injil dan 20 kali di Al-Quran. Beberapa di antaranya, Allah memerintahkan agar Maryam memakan kurma saat mengandung Nabi Isa dan berfirman bahwa kurma tumbuh di tanah surga bersama delima.
Di beberapa negara termasuk Indonesia, kurma kerap dijadikan makanan pembuka saat bulan Ramadhan tiba. Kurma dapat disajikan dalam berbagai bentuk, mulai dari buah segar, buah yang telah dikeringkan, atau diolah menjadi sirup dan dipadukan bersama masakan lain. Selain memiliki rasa yang manis dan nikmat, kurma mengandung beragam nutrisi yang bermanfaat untuk kesehatan.
Kandungan Gizi Kurma
Kandungan gizi kurma sangat beragam. Karbohidratnya termasuk tinggi, sebagian besar berasal dari gula alami seperti fruktosa, glukosa, dan sukrosa yang semakin meningkat saat kurma masak. Kurma juga memiliki serat pangan yang jumlahnya bergantung pada varietas dan tingkat kemasakan.
Berdasarkan salah satu studi yang diterbitkan International Journal Food Science Nutrition 2003 lalu, terdapat setidaknya 15 mineral dalam kurma. Yang paling menonjol adalah potasium (kalium) dan magnesium. Sedangkan beberapa mineral lain yang terdapat dengan jumlah beragam yakni boron, kalsium, kobalt, tembaga, fluorin, zat besi, mangan, fosfor, sodium, selenium, dan seng.
Proteinnya mengandung 23 tipe asam amino seperti asam palmitoleat, oleat, linoleat, dan linolenat. Sebagian protein ini tidak terdapat di buah-buahan lain seperti jeruk, pisang, dan jeruk. Kurma pun dilengkapi dengan berbagai vitamin, mulai dari yang terdapat dalam jumlah kecil seperti vitamin C, hingga yang paling berlimpah yakni vitamin B kompleks. Kurma juga memiliki senyawa antioksidan seperti tannin, beta karoten, lutein, serta zea-xanthin.
Manfaat Kurma untuk Kesehatan
Di balik bentuknya yang kecil, ada berbagai manfaat kurma untuk kesehatan seperti tercantum di bawah ini:
Meredakan sembelit
Kurma memiliki kemampuan laksatif dan sering digunakan untuk mengobati sembelit atau konstipasi. Hal ini tak lepas dari tingginya serat pangan baik larut maupun tak larut yang dimiliki kurma. Serat pangan baik untuk melancarkan pencernaan dan membersihkan sistem pencernaan dari racun. Untuk mendapatkan hasil terbaik, rendam kurma semalaman dan makan pagi harinya.
Mengatasi gangguan usus
Tak hanya serat pangan, kandungan nikotin dalam kurma juga diyakini bermanfaat untuk mengatasi gangguan usus. Konsumsi kurma secara teratur dapat menghambat perkembangan organisme pengganggu dan menstimulasi pertumbuhan bakteri baik dalam usus. Kurma juga mengandung lebih dari 20 macam asam amino yang dapat membantu melancarkan pencernaan dan meningkatkan penyerapan nutrisi oleh tubuh.
Menambah energi
Kurma kaya akan gula alami seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa yang dapat meningkatkan energi secara cepat. Tak heran, kurma sering disajikan sebagai makanan pembuka saat puasa. Asam amino di dalamnya juga membuat kurma mudah dicerna dan dimanfaatkan oleh tubuh. Berbuka puasa dengan kurma pun membantu sistem pencernaan menyiapkan diri untuk menyerap makanan utama. Tak hanya itu, serat pangan dan karbohidratnya membantu mengenyangkan perut dan mencegah Anda makan berlebihan.
Menjaga kesehatan tulang dan gigi
Kurma dilengkapi dengan berbagai mineral seperti magnesium, selenium, kalsium, mangan, tembaga, dll yang baik untuk kesehatan tulang. Kurma juga memiliki fluorine yang dapat menguatkan enamel gigi dan mencegah pembentukan plak. Mineral ini pun diketahui dapat memperlambat proses kerusakan gigi. Meski demikian, fluorine tidak dapat mengembalikan gigi yang terlanjur rusak ke kondisi semula begitu saja.
Meningkatkan berat badan
Tingginya kalori dan gula alami dalam kurma membuatnya baik dikonsumsi oleh mereka yang ingin meningkatkan berat badan. Tak seperti junk food, kurma membantu meningkatkan berat badan secara sehat karena dilengkapi oleh berbagai mineral, vitamin, dan antioksidan. Sertakan 5 -6 kurma segar dalam pola makan Anda sehari-hari, atau pilih kurma yang telah dikeringkan dan mengandung kalori lebih tinggi.
Anemia
Konsumsi kurma secara teratur membantu melengkapi kebutuhan zat besi Anda sehari-hari. Kurma baik dikonsumsi oleh penderita anemia dan ibu hamil untuk mencegah anemia karena kekurangan zat besi. Jangan lupa untuk mengkonsumsi makanan lain yang mengandung vitamin C karena dibutuhkan tubuh agar penyerapan zat besi optimal.
Menyehatkan jantung
Kurma merupakan salah satu makanan dengan kandungan potasium tertinggi. Potasium diketahui sangat baik untuk menyehatkan jantung dan mengatur tekanan darah. Konsumsi kurma dapat membantu menyeimbangan kadar sodium dan potasium dalam tubuh sehingga mengurangi tekanan pada dinding arteri. Serat pangannya menghambat penyerapan kolesterol LDL oleh usus. Kurma pun rendah lemak jenuh dan bebas kolesterol sehingga baik dikonsumsi untuk jantung.
Membantu proses melahirkan
Studi oleh Jordan University of Science and Technology tahun 2008 menemukan bahwa konsumsi kurma di 4 minggu terakhir pada masa kehamilan memberi efek positif terhadap proses melahirkan. Dalam studi yang dilakukan terhadap 114 wanita selama 13 bulan ini, mereka yang mengkonsumsi 6 buah kurma per hari memiliki tingkat dilasi serviks dan proporsi membran intak yang lebih tinggi, penggunaan prostin/oksitosin yang lebih rendah, serta fase laten dalam melahirkan yang lebih singkat.
Menyehatkan sistem saraf
Kurma membantu menjaga kesehatan sistem saraf berkat kandungan potasium di dalamnya. Potasium dan sodium memang esesnsial untuk mengirimkan sinyal elektrik ke sistem saraf. Defisiensi potasium dapat mengganggu indra peraba dan kontrol otot. Potasium pun diperlukan untuk meningkatkan kecepatan dan kewaspadaan otak.
Meningkatkan ketahanan seksual
Kurma kerap dijadikan tonik untuk meningkatkan ketahanan seksual dan menurunkan risiko mandul akibat berbagai gangguan seksual. Studi dari Bahmanpour pada tahun 2006 menunjukkan bahwa kadar estradiol dan flavonoid yang tinggi dalam kurma diduga meningkatkan jumlah dan ketahanan sperma. Redam kurma dengan susu kambing semalaman sebelum dikonsumsi untuk mendapatkan hasil terbaik.
Mengatasi rabun senja
Defisiensi vitamin A dapat mengganggu penglihatan dan menyebabkan rabun senja. Kurma sendiri mengandung vitamin A dalam jumlah sedang dan senyawa antioksidan yang baik untuk penglihatan, terutama zea-xanthin. Kurma juga dijadikan obat tradisional untuk mengatasi rabun senja, baik dengan mengkonsumsi buahnya secara langsung maupun menumbuk daunnya dan dijadikan obat oles.
Anti inflamasi / peradangan
Kurma mengandung senyawa antioksidan dan magnesium yang dikenal akan manfaat anti peradangannya. Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan asupan magnesium berkaitan dengan penurunan indikator-indikator peradangan dan peradangan di dinding arteri. Sementara itu, antioksidan diperlukan tubuh untuk menangkal radikal bebas dan menurunkan risiko kanker.
Sumber : https://www.webkesehatan.com/